Monday 23 November 2009

mengapa harus..

mengapa harus ada jurang itu,
pemisah antara kau dan aku,
terdetik selalu di hati ini adakah ia salahku,
menerawang juga di ruang minda ini,
mungkinkah ia satu permainan hidup,
aku sering memujuk diri agar cuba memahami,
aku tak mahu bermimpi di dalam mimpi,
tak mahu kepanasan di kala salji,
juga tak bisa mengira rintik-rintik hujan yang jatuh ke bumi,

ingatlah kepada yang merasai,
janganlah kau rantai hati dan jiwa ini,
kerna aku di sini pasti akan menangisi sesuatu yang akan pergi,
kau mungkin katakan yang kau tenang menghadapi,
sedangkan kau sendiri terluka dalam diri,
mungkin aku tak mampu kembali menjadi yang dulu lagi,
kau pula semakin jauh melayangkan diri,
telahanku kau mungkin mencari penyembuh hati,
ku selitkan doa agar bertemu penglipur yang memahami,

terkarangnya cebisan karya ini bukan untuk bermain api,
bukan juga untuk mengungkit sesuatu yang telah basi,
aku tahu kau gembira di kala ini,
besama teman-teman yang tegar menghadapi,
aku ini insan yang suka mengenang,
mengolah sesuatu sedalam-dalam,
agar aku tak terlepas pandang sesuatu yang mungkin terpendam,
jangan kau terguris jangan kau dihambat sesalan,
biarlah segalanya jadi kenangan ataupun sekadar sejarah tak terulang..





No comments:

Post a Comment